BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat sangat
erat kaitannya satu sama lain. Dalam perkembangannya, ilmu lahir dari filsafat
dan menghasilkan suatu produk yaitu teknologi. Dalam hakikat manusa yang selalu
ingin mengetahui, terdapat dua alasan mendasar yaitu mengetahui hanya untuk
sekedar tahu sebagai kepuasan pribadi dan mengetahui untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Perkembangan peradaban manusia yang ada pada saat ini
merupakan bentuk desakan dari pengaruh-pengaruh berkembangnya aspek di masa
lalu. Manusia dalam hakikatnya selalu melahirkan ide dan inovasi terbaru untuk
diaplikasikan terhadap kehidupannya agar menjadi lebih baik. Dari sinilah cara
berfikir memiliki peran yang penting dalam perkembangan peradaban. Dan cara
berfikir manusia berkaitan dengan filsafat dimana dengan
berfilsafat akan terbentuk suatu sistem berpikir atau cara berpikir yang
terbuka.
Filsafat hadir sebagai sarana pemikiran untuk
menjadikan manusia lebih berfikir kritis dan berkeinginan untuk mengetahui
suatu kebenaran. Dari pengalaman mencari tahu
tersebut muncullah ilmu pengetahuan dan untuk memperoleh
pengetahuan manusia berpikir terus menerus serta
tidak pernah puas mencari kebenaran. Oleh karena itu segala hasil pengetahuan selalu
bersifat sementara dan terbuka. Filsafat
dapat dikatakan sebagai dasar dari segala ilmu dimana filsafat berperan dalam
menciptakan ilmu pegetahuan itu sendiri hingga mengembangkan ilmu pengetahuan
tersebut dalam bentuk teknologi.
Dewasa ini peran filsafat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memang sudah tidak bisa dipungkiri keberadaannya dan menarik untuk dikaji.
Melalui filsafat, keyakinan yang ada dapat dikembangkan sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar ilmu pengetahuan yang pada akhirnya dapat dibuktikan
berdasarkan rasionalitas yang empiris dalam bentuk produk teknologi. Melalui makalah ini, penulis akan mencoba membahas lebih jauh mengenai pengertian dan fungsi filsafat, ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) sebagai kajian filsafat serta implementasi filsafat pada
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
1.2
Rumusan
Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dibut rumusan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian dan Fungsi Filsafat
2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai
Kajian Filsafat
3. Implementasi Filsafat pada Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)
BAB
1I
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Fungsi
Filsafat
Terdapat
banyak pengertian menganai filsafat itu sendiri. Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa
Yunani philosophia. Philos berarti suka, cinta, atau
kecenderungan pada sesuatu, sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan.
Dengan demikian, secara sederhana, filsafat dapat diartikan cinta atau
kecenderungan pada kebijaksanaan (loving of wisodm). Secara garis besar, filsafat merupakan studi
tentang seluruh fenomena
kehidupan dan pemikiran manusia dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat berasal dari adanya rasa keheranan, kesangsian serta kesadaran
akan keterbatasan. Filsafat tidak didalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu dan memberikan argumentasi serta alasan yang tepat
untuk solusi tersebut.
Sehingga filsafat lebih ke arah bagaimana manusia berfikir kritis.
Filsafat
merupakan induk dari berbagai cabang ilmu dimana studi filsafat dapat
menjadikan manusia mampu menangani dan menjawab berbagai pertanyaan mendasar yang
timbul di dalam kehidupan sehari-hari sehingga filsafat juga dikenal sebagai art vitae atau seni kehidupan. Kendati
filsafat dikatakan sebagai induk dari berbagai ilmu pengetahuan, namun filsafat
dapat dikatakan berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lainnya. Setiap
ilmu pengetahuan mempunyai obyek tersendiri dan metode pendekatan khusus sesuai
dengan ciri ilmu dan tujuan yang mau dicapai ilmu bersangkutan, dan apabila
tujuan dari suatu ilmu sudah tercapai, maka ilmu itu akan berhenti disana. Oleh
karena itu ilmu yang satu berbeda dengan ilmu lainnya. Sedangkan filsafat
bersifat totalitas atau menggali secara radikal dan menyeluruh terhadap suatu
obyek, sehingga hakikatnya akan bertanya terus menerus dan senantiasa
memperdalam ketidak tahuan.
Filsafat berperan sebagai upaya
yang bersifat pendobrakan, pembebasan dan pembimbingan agar tidak terjebak ke
arah yang tidak benar. Selain itu filsafat juga berperan untuk mendorong bepikir
kritis, mengubah pola pikir dari tidak tahu menjadi tahu serta mempertahankan
keingintahuan terhadap hal yang lainnya. Salah
satu cabang filsafat adalah epistemologi (teori pengetahuan), yang berasal dari
bahasa yunani, episteme yang diartikan pengetahuan dan kebenaran sedangkan
logos yang berarti pikiran
atau teori. Epistimologi secara etimologi dapat diartikan sebagai teori
pengetahuan yang benar atau theory of
knowledge. Epistemologi ini beranjak dari
pertanyaan dasar mengenai
apa saja yang diketahui manusia. Dari pertanyaan
tersebut membuat manusia selalu berpikir dan mencari tahu kebenaran.
Dari rasa keingintahuan
tersebut, menjadikan filsafat sebagai aspek penting dalam pembentukan pola
pikir dimana menghasilkan berbagai fungsi dan manfaat diantaranya adalah
menuntun manusia mendalami tentang manusia itu sendiri seperti beyond body, mind, soul hingga keingtahuan
terhadap hal lain di luar kasat mata manusia. Filsafat juga berfungsi untuk
menganalisis dan mengkritisi argumentasi, pendapat idiologi dan pandangan dunia
mengeni hal apapun. Dan yang pasti, filsafat juga berfungsi sebagai pendasaran
metodis dan wawasan mendalam yang kritis terhadap ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Ismaun (2001) fungsi filsafat adalah
untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori
sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
Berbagai macam fungsi dan
manfaat filsafat yang bisa dijabarkan sehingga filsafat itu sendiri menjadi
suatu bidang ilmu yang wajib diajarkan di berbagai tingkat akademik terutama di
perguruan tinggi. Dengan mengimplementasikan filsafat
dalam pendidikan akan dapat mematangkan
pandangan dan pola pikir civitas akademis, terutama mahasiswa sehingga akan
mengarahkan mahasiswa kepada pola tingkah laku (actus hominis) dan berpandangan
ilmiah, beretika yang benar, sebagai usaha untuk menciptakan masyarakat dunia
yang manusiawi.
2.2 Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai Kajian Filsafat
Seperti yang kita ketahui, teknologi sudah ada dan digunakan manusia
dalam berbagai aspek kehidupan sejak dulu. Teknologi ada dan digunakan karena
manusia dibekali akal dan pikiran untuk mengembangkannya. Di dalam kehidupannya
manusia selalu menemui hambatan dan kesulitan. Dengan memaksimalkan akalnya
tersebut manusia ingin keluar dan mengatasi segala hambatan yang ada sehingga
mendapatkan hidup yang lebih baik, aman dan selaras. Perkembangan ilmu dan
pengetahuan tersebut banyak membawa manfaat bagi peradaban manusia.
Perkembangan ilmu
selalu berlanjut sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini disebabkan rasa
ingin tahu manusia yang besar dan juga karena alam yang dinamis dan selalu
berubah. Semua perkembangan ini juga mempengaruhi perkembangan teknologi dan
berbagai aspek dalam kehidupan manusia dan mendatangkan efek-efek baru,
contohnya pada era globalisasi saat ini. Jika manusia tidak berpikir dinamis
kemungkinan dia akan tertinggal, tetapi jika dia berpikir untuk terus maju dan
komprehensi maka akan terciptalah actus
hominis.
Searah dengan perkembangan tersebut, berbagai kemudahan diperoleh. Jenis
pekerjaan yang hanya mampu diselesaikan oleh kekuatan fisik, kini mulai
tergantikan oleh perangkat mesin otomatis. Demikian juga dengan ditemukannnya formulasi-formulasi
sofware dan perangkat komputer yang
sudah dapat dikatakan mampu menggeser pemikiran dan otak manusia. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Begitu
banyak contoh nyata manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
dunia ini.
Tidak bisa dipungkiri, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa dipungkiri dan dihindari dalam kehidupan ini. Kemajuan
teknologi akan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak hanya memberikan manfaat positif namun
juga di satu sisi menimbulkan dampak negatif. Dan dari sinilah filsafat
berperan. Filsafat dan ilmu pengetahuan merpakan
dua hal yang saling terkait satu sama lain, baik secara
substantial maupun historis karena kelahiran ilmu itu tidak lepas dari peranan
filsafat. Sebaliknya, perkembangan
ilmu memperkuat keberadaan filsafat
itu sendiri.
Disamping
berkembang pesatnya ilmu dan pengetahuan, rasa
kekhawatiran akan berubahnya peran
manusia pun muncul. Timbul kekhawatiran akan hilangnya
eksistensi manusia yang tanpa sadar justru dapat menjadikan manusia sebagai budak teknologi.
Hakikatnya, ilmu pengetahuan dan teknologi dipelajari untuk mengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia,
dan bukan sebaliknya. Karena
itu filsafat berusaha mengembalikan ruh dan tujuan luhur ilmu agar tidak menjadi boomerang
bagi kehidupan manusia sekaligus
mempertegas bahwa ilmu dan teknologi bukan tujuan utama. Oleh sebab itu, diperlukan tanggung jawab dan etika yang dapat mengontrol kegiatan
dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu bersifat pasteriori yaitu kesimpulannya ditarik
setelah pengujian-pengujian secara berulang-ulang. Sedangkan filsafat bersifat apriori yakni kesimpulan-kesimpulannya
adanya data empiris seperti yang dituntut ilmu. Filsafat merupakan pembuka
lahirnya ilmu sehingga filsafat di sebut dengan induk ilmu.
2.3 Implementasi
Filsafat pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Seperti yang telah dijelaskan dalam dua sub bab sebelumya bahwa filsafat
dan iptek memiliki kaitan yang sangat erat satu sama lain. Filsafat merupakan
dasar pemikiran yang melahirkan ilmu pengetahuan yang nantinya berkembang dan
menghasilkan produk berupa teknologi. Teknologi digunakan manusia sebagai
sarana untuk memenuhi kebutuhannya. Dapat ditemui berbagai implementasi atau
bentuk nyata penerapan filsafat pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Filsafat medorong
pola pikir manusia untuk lebih kritis dalam mencari tahu suatu kebenaran. Untuk
mempelajari yang dalam menjadi lebih dalam sehingga filsafat memberi nilai
terhadap perkembangan itu sendiri.
Studi mengenai filsafat tidak hanya terbatas pada obyek yang ada atau
nyata dan kasat mata, namun juga terhadap obyek yang mungkin ada. Dalam hal ini
obyek yang kasat mata dan tidak bisa dijelaskan secara rasionalitas. Misalnya
mengenai konsep ketuhanan. Di dalam filsafat, kebenaran tidak hanya sebatas
pada kebenaran yang kasat mata secaa metafisika, tapi jua terdapat kebenaran
yang bersifat kasat mata. Implentasi filsafat pada ilmu pengetahuan dan
teknologi salah satunya yaitu dengan munculnya konsep ketuhanan. Konsep
ketuhanan muncul karen adanya kepercayaan terhadap tuhan sebagai pusat kekuatan
maha dasyat. Kepercayaan tersebut timbul dan merupakan suatu pola pikir yang
hanya dapat dilihat oleh soseorang yang berhasil mengembangkan ilmu filsafat
dengan baik. Dengan adanya keinginan mencari kebenaran, membawa dan menimbulkan
suatu pola pikir manusia.
Dengan berfilsafat, manusia terus berupaya mengembangakan pemikirannya
secaa kritis untuk mencari tahu hal yang tidak diketahui hingga sampai kepada
bagaimana membuktikan berdasarkan rasionalias yang empiris. Dari sanalah muncul
dan lahir berbagai cabang ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman manusia yang
bertumpu pada kenyataan obyektif maupun pengetahuan yang terjadi tanpa adanya
pengalaman. Pengetahuan yang terjadi tanpa adanya pengalaman tersebut timbul
dengan pola pikir manusia yang melibatkan indra maupun batin. Filsafat membantu
mengembangkan pola pikir secara batin tersebut dimana pemikiran semacam itu
lebih banyak terjadi pada hal-hal yang jauh pada rasionalitas manusia. Misalnya
pada cabang ilmu pengetahuan tradisional. Lalu dimana filsafat berperan dalam
ilmu pengetahuan tradisional ini?
Filsafat pada ilmu pengetahuan tradisional digunakan untuk menstandariasi
atau untuk menciptakan ilmu pengetahuan tradisional itu sendiri. Melibatkan
pencarian secara harfiah hingga pengembangan akhir berupa produk teknologi.
Jadi dapat dikatakan, filsafat tidak hanya membentuk, melahirkan dan
menciptakan ilmu pengetahuan, namun filsafat juga berperan dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan tersebut hingga menghasilkan produk pengembangan lmu
pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang. Keinginan manusia untuk
menigkatkan taraf kehidupan dan peradabannya menjadi lebih baik, mendorong
manusia untuk lebih berfikir kritis menciptakan berbagai kemudahan dan inovasi.
Dengan memahami filsafat, manusia juga dapat berpikir komprehensif yaitu
berpikir secara menyeluruh dan radikal dalam membangun pengetahuan, sehingga
dia akan bersikap dinamis dan terbuka terhadap lingkungan dan perkembangan iptek yang akan membuat
pengetahuannya menjadi luas.
Setiap pengetahuan
selalu mengandung kebenaran dan
suatu kebenaran tersebut harus dicari kepastian atau kesahihan kebenarannya.
Kita ketahui bahwa ada dua macam kebenaran yaitu kebenaran empiris dan logis,
dimana ada tiga sifat dasar kebenaran ilmiah; pertama, struktur kebenaran
ilmiah bersifat rasional-logis atau
dapat dipahami dengan baik oleh akal budi, kedua harus berisi empiris artinya
harus diuji dengan kenyataan yang ada, dan ketiga, sifat pragmatis yang
menggabungkan dua sifat kebenaran di atas serta dapat berguna dalam memecahkan
permasalahan.
Filsafat juga
berperan dalam pembentukan karakter dimana filsafat mendorong pola pikir dan
pemahaman manusia akan suatu hal yang dapat diterapkan di kehidupan
sehari-harinya. Kebiasaan sehari-hari itulah yang membentuk suatu karakter
dimana pembentukan karakter tersebut disertai pendidikan karakter yang
berdasarkan teladan yang baik. Pemikiran positif dan teladan yang baik nantinya
dapat menjadikan manusia untuk mampu membedakan yang baik dan yang buruk dimana
sangat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Penerapan ilmu
pengetahuan selalu memerlukan pertimbangan-pertimbangan dari dimensi etis yang
mempengaruhi pengembangan ilmu pengetahuan ke depannya. Tanggung jawab etis
selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Filsafat tidak
berdiri sendiri, namun juga berkembang sebagai landasan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sebagai contoh
dalam pengembangan persenjataan nuklir. Filsafat digunakan sebagai dasar
pemikiran yang menciptakan pengembangan sekaligus digunakan sebagai kontrol
teknologi tersebut. Manusia yang dapat berfilsafat dengan baik atau memiliki
filosofi yang handal, akan dapat mengontrol dirinya bahwa teknologi
persenjataan nuklir yang diciptakannya meruapakan bentuk teknologi yang dapat
digunakan untuk kemaslahatan umat, dalam hal ini hanya digunakan untuk
menciptakan perdamaian dan keamanan diri dari ancaman yang terjadi di luar. Faktor-faktor
lain akan ikut dipertimbangkan seperti keharusan untuk memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia,
menjaga keseimbangan ekosistem, bertanggung jawab pada kepentingan umum. Pada intinya ilmu pengetahuan dan teknologi dipelajari
untuk mengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia, dan bukan sebaliknya. Namun bagi seseorang yang tidak mampu memahami filsafat
dengan baik, maka yang timbul adalah perbudakan oleh teknologi itu sendiri yang
nantinya berujung pada penyimpangan penggunaan teknologi yang jauh pada
kemaslahatan umat.
Keberadaan
alam dan seisinya merupakan implementasi dari pola pemikiran manusia akan
adanya sang pencipta. Di sini filsafat kembali berperan untuk mengarahkan
manusia mengenai kebenaran yang kasat mata. Alam dan seisinya menawarkan
berbagai rasa keingintahuan sekaligus sebagai sarana dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. Alam tidak berdiri sendiri namun terdapat kekuatan dahsyat yang
mampu mengendalikan kekuatannya jauh di atas batas rasionalitas sekalipun.
Sebagai contoh dalam peristiwa kecelakaan penerbangan Air Asia QZ8501. Segala
macam teknologi mutakhir sudah diterapkan untuk menerbangkan pesawat dan
memprediksi segala kemungkinan dan hambatan yang bisa dihadapi, salah satunya
prediksi akan cuaca. Manusia juga sudah menerapkan solusi akan berbagai hal,
namun peristiwa kecelakaan tersebut masih bisa terjadi. Mengapa?
Di sini pola
pikir manusia teruji, filsafat memang mengantarkan pada pemikiran perkembangan
teknologi hingga ke sebab akibat dan prediksi yang mungkin terjadi secara
akurat yang bisa dijelaskan oleh rasionalitas yang emipiris namun hars diingat.
Manusai memiliki keterbatasan. Bagaimanapun manusia memaksimalkan kemampuannya
untuk mengembangakan teknologi dan segala macam hal yang mampu memudahkan
kehidupannya, namun masih terdapat beberapa hal-hal yang tidak bisa dikontrol
dan jauh dari rasionalitas manusia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat
kekuatan yang mengatur dan
kepercayaan-kepercayaan irrasional inilah yang akhirnya menumbuhkan
konsep ketuhanan dimana terdapat kepercaayaan tentang adanya sang pencipta yang
menciptakan dan mengendalikan alam dan seisinya, bahkan menciptakan akal
manusia yang ternyata memiliki batasan. Jadi, begitu banyak implementasi
filsafat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi karena memang filsafat
digunakan sebagai landasan pola pikir lahirnya ilmu pengetahuan dan
pengembangan teknologi.
BAB
III
ANALISIS
DAN KESIMPULAN
Setelah pembahasan yang dijabarkan
pada bab sebelumnya, kemudian pada bab ini penulis akan menganalisa implementasi filsafat padailmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) itu sendiri. Filsafat hadir suatu cabang ilmu yang
digunakan sebagai sarana pemikiran yang dapat mendorong manusia untuk lebih
berfikir kritis dan berkeinginan untuk mengetahui suatu kebenaran yang terus
timbul tanpa batas. Dengan adanya keinginan tersebut, maka muncullah berbagai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk memudahkan
kehidupan manusia dan meningkatkan peradaban. Sehingga dapat dikatakan filsafat
merupakan induk dari semua cabang ilmu dimana berperan dalam melahirkan ilmu
itu sendiri, pengembangan hingga ke pengendalian.
Apabila dijabarkan lebih jauh, fungsi filsafat tidak hanya sebgaai landasan
namun juga menuntun manusia mendalami tentang manusia itu sendiri seperti beyond body, mind, soul hingga
keingtahuan terhadap hal lain di luar kasat mata manusia. Filsafat juga
berfungsi untuk menganalisis dan mengkritisi argumentasi, pendapat idiologi dan
pandangan dunia mengeni hal apapun. Dan yang pasti, filsafat juga berfungsi
sebagai pendasaran metodis dan wawasan mendalam yang kritis terhadap ilmu
pengetahuan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan sebagai kajian filsafat karena
memang terdapat hubungan timbal balik dari keduanya. Filsafat membentuk dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya, ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak akan dapat diaplikasikan secara baik dan benar tanpa filsafat.
Artinya filsafat bereperan menentukan pola pikir dan pembentukan karakter
manusia agar tidak diperbudak dan dibodohi oleh perkembangan teknologi yang
mereka ciptakan sendiri.
Efektifitas dari ilmu
pengetahuan memang tidak diragukan lagi. Ilmu pengetahuan dapat memberikan
harapan, menawarkan kemungkinan-kemunginan kesejahteraan hidup yang jauh lebih
besar bagi umat manusia hingga pada kemakmuran material ang akan dapat
mencipakan kemurahan hati. Manusia
yang berpikir filsafati, diharapkan bisa memahami filosofi kehidupan, mendalami
unsur-unsur pokok dari ilmu yang ditekuninya secara menyeluruh sehingga lebih
arif dalam memahami sumber, hakikat dan tujuan dari ilmu yang ditekuninya,
termasuk pemanfaatannya bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA :
Bakker,
J. W. M., Filsafat Kebudayaan (sebuah
pengantar), cet. ke-12 (Yogyakarta: Kanisius, 2004).
Maulana
I. Pengetahuan Lokal dalam Epistemologi
Relasional : Kajian Filsafat Kebudayaan. Volume 21. 2007. p 1-9.
Montolalu,
John, Filsafat Ilmu (Catatan Kuliah Untuk
Mahasiswa), (Pineleng: STF-SP, 2007).
Natsir, Muh. Prinsip-Prinsip
Epistimologi dan Implementasinya terhadap Perembangan IPTEK Menurut Pandangan
Murtadha Muthahhari. Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, (Sumatra
Selatan, 2012)
Noeng, Muhajir. Filsafat
Ilmu Kualitatif dan Kuantitatif untuk Pengembangan Ilmu dan Penelitian. Rake
Serasin, (Yogyakarta, 2006).
Magnis-Suseno,
Franz, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis,
(Yogyakarta: Kanisius, 1992).
Online referensi
: diakses pada tanggal 4 Januari 2014
3 komentar:
terima kasih atas ilmunya. sangat bermanfaat buat referensi tugas filsafat. good job :-)
terima kasih
Terima kasih banyak untuk sumbangsih tulisannya. Sangat bagus... dan mohon ijin untuk saya jadikan referensi dalam laporan tugas perkulihan saya. Wassalam Alaikum Wr. Wb.
Post a Comment