Mata Kuliah : HUMANITARIANISME DAN INTERVENSI
KEMANUSIAAN
Tanggal : 12 Maret 2015
Intervensi
kemanusiaan di Kosovo terjadi pada tahun sekitar 1980-an dimulai karena adanya
konflik antar etnis. Konflik antar etnis tersebut terjadi antara entis Serbia
dan Albania dimana etnis Serbia sebagai etnis mayoritas di kosovo dengan latar
belakang beragama katolik berusaha melenyapkan etnis Albania yang merupakan
etnis minoritas dengan latar belakang beragama islam. Di dalam paper ini akan
dicoba diuraikan 3 hal :
-
Apakah intervensi kemanusiaan perlu dilaksanakan di Kosovo ? Mengapa ?
-
Siapa yang semestinya melakukan humanitarian intervention ?
-
Bagaimana dan seberapa jauh penanganan human intervention di Kosovo ?
Awal menguatnya konflik etnis merupakan pengaruh dari
presiden Yugoslavia, Slobodan Milosovic yang beretnis Serbia, dimana
mengharapkan sebuah “Serbia Raya” yang murni tanpa tercampur etnis minoritas
Albania. Oleh sebab itu, berbagai aksi kekerasan dengan kekuatan militer
digalakkan demi tercapainya “Serbia Raya”. Sebagai reaksinya, etnis Albania
melakukan aksi demonstrasi besar-besaran untuk menunjukkan kekecewaannya ketika
otonomi Kosovo sepenuhnya berada di bawah pengawasan republik Serbia.
Munculnya Intervensi
Kemanusiaan
Berbagai
aksi nyata mulai dilaksankan untuk menyingkirkan etnis Albania. Di dalam
kerusuhan yang terjadi, telah tercatat timbul korban jiwa sebanyak 100 orang
meninggal dari etnis Albania (termasuk dua polisi) dan lebih dari 254 militan
Albania ditangkap dalam bulan Februari 1990 setelah terjadi kerusuhan. Pengusaha
Serbia juga menghentikan dan membubarkan sekolah-sekolah lanjutan yang
menggunakan bahasa Albania dan memberhentikan tidak kurang dari 6.000 guru
etnik Albania. Tentara Serbia juga menyerbu Kosovo dan membunuh penduduk sipil
dan membumihanguskan desa-desa di sana. Dan pada puncaknya dibentuk dan
disahkannya amandemen undang-undang dasar republik Serbia yang menyatakan bahwa
otonomi Kosovo di bawah pengawasan pemerintah republik Serbia.
Ketidak
setujuan etnis Albania terhadap undang-undang tersebut menimbulkan aksi agresif
Slobodan Milosovic untuk mengusir etnis Albania dari Kosovo. Terjadi
pembantaian etnis Albania di bawah komando Slobodan Milosovic sehingga akhirnya
mendapatkan aksi protes dari Amerika Serikat dan NATO. Namun aksi protes
tersebut tidak digubris oleh Slobodan Milosovic sehingga memaksa Amerika
Serikat dan NATO untuk melakukan invasi ke Serbia, dengan tujuan awal untuk
menyelamatkan etnis Albania dan Kosovo dari pembantaian lebih lanjut
tentara-tentara Serbia.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan apakah intervensi
kemanusiaan perlu dilaksanakan di Kosovo? Jawabannya adalah ya. Intervensi
kemanusiaan perlu dilakukan di Kosovo karena dapat dikatakan di Kosovo telah
terjadi pelanggaran HAM berat dimana terdapat usaha pemusnahan etnis Serbia yang
secara tidak langsung dikomandoi oleh Slobodan Milosovic. Hal tersebut ditandai
dengan banyak berjatuhannya korban jiwa dari etnis Albania itu sendiri.
Aktor Intervensi
Kemanusiaan
Konflik yang terjadi di Kosovo menjadi perhatian
internasional terkait dengan banyaknya korban jiwa yang ditimbulkan. Masyarakat
internasional tidak bisa tinggal diam melihat penggaran HAM yang terjadi secara
terang-terangan dan sistematis. PBB juga mengerahkan pasukan perdamaian ke
wilayah Yugoslavia untuk meredam konflik. Pengerahan pasukan ini merupakan
pengerahan pasukan terbesar dan terlama sepanjang penugasan dan misi perdamaian
dan keamanan dunia. Intervensi kemanusiaan di Kosovo tidak serta merta mudah
untuk dilaksanakan. Melihat besarnya jumlah korban yang menderita dan meninggal
dunia serta ketidakmampuan suatu negara untuk bertanggung jawab menangani dan
memulihkan segala permasalahan yang ada membuat dunia internasional harus
berfikir kembali untuk melibatkan diri serta campur tangan membantu
menstabilkan keadaan.
Amerika Serikat yang mengaku sebagai polisi dunia
menawarkan solusi untuk mengupayakan perdamaian melalui bentuk persetujuan
konsep perdamaian yang dibawa oleh duta perdamaian AS, Richard Hoolbroke dengan
tujuan membujuk presiden Yugoslavia, Slobodan Milosovic untuk menyetujui konsep
perdamaian dengan etnik Albania di provinsi Kosovo, yang antara lain ditandai
dengan pemberian otonomi penuh pada Kosovo dan kehadiran penjaga perdamaian
Barat di propinsi ini. Namun ternyata solusi ini tidak direspon dengan baik
oleh Slobodan Milosovic. Kegagalan misi perdamaian ini membuat keputusan
penyerangan terhadap Serbia tanpa pertimbangan dan persetujuan dewan keamanan
PBB. Intervensi dalam bentuk kekuatan bersenjata dan militer terus dilakukan AS
dan NATO hingga Milosovic menyerah, bersedia menandatangani perjanjian dan
Kosovo diberikan di bawah pengawasan internasional.
Berdasarkan penjelasan sekilas di atas, aktor dari
intervensi kemanusiaan ini adalah AS dan NATO dimana mereka menjadi pelaku
intervensi kemanusiaan karena besarnya pengaruh, kepercayaan dan kekuasaannya
dalam dunia internasional juga keberhasilannya menangani berbagai permasalahan
dunia.
Penanganan Human Intervention di Kosovo
Intervensi kemanusian haruslah dilakukan berdasarkan
dengan prinsip-prinsip universal yaitu yang berpegang pada piagam PBB dimana
tujuan dari piagam-piagam itu adalah melindungi hak asasi manusia dan menindak
tegas pelanggarnya. Namun yang terjadi di Kosovo, intervensi kemanusiaan yang
dilakukan Amerika Serikat dalam bentuk intervensi kemanusiaan tidak dengan
pertimbangan dan persetujuan dewan keamanan PBB. Walaupun demikian, hasil akhir
yang dicapai dalam intervensi ini cukup baik karena dapat menghentikan
penghancuran suatu etnis melibatkan jalan militer hingga perundingan. Hal
tersebut juga sesuai dengan yang dikemukakan Bjorn Games bahwa:
“Humanitarian interventio involves the use of military force to protect
innocent people within state from violance committed or condoned by its
government.”
Selain itu, intervensi
yang terjadi saat itu, apabila dapat dianalisa, juga sarat akan banyak
kepentingan nasional negara anggota NATO seperti :
1.
Kepentingan
politik
Memperluas pengaruh AS terhadap negara yang
diintervensi serta secara tidak langsung menghentikan secara penuhperan Rusia
sebagai penguasa di kawasan Eropa Timur. Bagi NATO sendiri, keterlibatan
intervensi dapat dijadikan sebgaai cara untuk mempercepat dibentukya pasukan
teras militer Eropa yang hanya bisa dibentuk dalam situasi damai.
2.
Kepentingan
militer
Mulai dari cara untuk menghentikan laju
produk-produk industri militer Balkan, dijadikan ajang penghancuran senjata,
transaksi bisnis serta uji coba persenjataan.
3.
Kepentingan
ekonomi
Keamana wilayah Balkan sangat berarti bagi Jerman
karena dapat digunakan sebagai pelemparan hasil industri, sumber bahan baku,
hingga dijadikan tempat pembuangan sampah-sampah nuklir.
Secara
garis besar alasan Amerika Serikat dan NATO dalam intervensi kemanusiaan
tersebut adalah ingin mendapatkan simpati dan berusaha membendung hegemoni
Rusia yang cukup berpengaruh juga di kawasan Eropa Timur.
Konklusi:
Intervensi kemanusiaan perlu dilakukan di Kosovo karena dapat dikatakan di Kosovo telah terjadi pelanggaran HAM berat dimana terdapat usaha pemusnahan etnis Albania.Aktor dari intervensi kemanusiaan ini adalah AS dan NATO dimana mereka
menjadi pelaku intervensi kemanusiaan karena besarnya pengaruh, kepercayaan dan
kekuasaannya dalam dunia internasional juga keberhasilannya menangani berbagai
permasalahan dunia. Penanganan intervensi kemanusiaan di Kosovo dalam bentuk kekuatan bersenjata dan militer tanpa pertimbangan dan persetujuan Dewan Keamanan PBB
Referensi :
Gerald Chann, Pak K-Lee dan Lai-Ha Chan. 2011. China in Dafur: Humanitarian Rule-maker or Rule-taker. British International Studies Association.
Gomes, Bjorn. 2010. The Duty to Oppose Violance: Humanitarian Intervention as A Question for Political Philosophy. British International Studies Association.
Haryono, Indro Dwi. Intervensi Kemanusiaan dalam Konflik Kosovo.
Anonim. Dari Konflik Pasca Perang Dingin: Studi Kasus Yugoslavia. Laporan Penelitian FISIP UGM. Yogyakarta.
https://indronet.files.wordpress.com/2007/09/kosovo-2.pdf
https://saripedia.wordpress.com/tag/konflik-kosovo/
http://haryo-prasodjo.blogspot.com/2013/04/kepentingan-amerika-serikat-dalam.html
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/11/21/nfe3g5-belajar-dari-konflik-kosovoserbia
https://www.youtube.com/watch?v=_lhBO00k4pU
0 komentar:
Post a Comment