My Beloved Family

My Beloved Family
"The love of a family is life's greatest blessing" -anonim-

Tuesday, August 11

Aktor, Agen, Instrumen, Proses : Studi Kasus Intervensi Kemanusiaan di Kosovo




Mata Kuliah    : HUMANITARIANISME DAN INTERVENSI KEMANUSIAAN
Tanggal           : 12 Maret 2015          


Intervensi kemanusiaan di Kosovo terjadi pada tahun sekitar 1980-an dimulai karena adanya konflik antar etnis. Konflik antar etnis tersebut terjadi antara entis Serbia dan Albania dimana etnis Serbia sebagai etnis mayoritas di kosovo dengan latar belakang beragama katolik berusaha melenyapkan etnis Albania yang merupakan etnis minoritas dengan latar belakang beragama islam. Di dalam paper ini akan dicoba diuraikan 3 hal :
-          Apakah intervensi kemanusiaan perlu dilaksanakan di Kosovo ? Mengapa ?
-          Siapa yang semestinya melakukan humanitarian intervention ?
-          Bagaimana dan seberapa jauh penanganan human intervention di Kosovo ?
Awal menguatnya konflik etnis merupakan pengaruh dari presiden Yugoslavia, Slobodan Milosovic yang beretnis Serbia, dimana mengharapkan sebuah “Serbia Raya” yang murni tanpa tercampur etnis minoritas Albania. Oleh sebab itu, berbagai aksi kekerasan dengan kekuatan militer digalakkan demi tercapainya “Serbia Raya”. Sebagai reaksinya, etnis Albania melakukan aksi demonstrasi besar-besaran untuk menunjukkan kekecewaannya ketika otonomi Kosovo sepenuhnya berada di bawah pengawasan republik Serbia.

Munculnya Intervensi Kemanusiaan
            Berbagai aksi nyata mulai dilaksankan untuk menyingkirkan etnis Albania. Di dalam kerusuhan yang terjadi, telah tercatat timbul korban jiwa sebanyak 100 orang meninggal dari etnis Albania (termasuk dua polisi) dan lebih dari 254 militan Albania ditangkap dalam bulan Februari 1990 setelah terjadi kerusuhan. Pengusaha Serbia juga menghentikan dan membubarkan sekolah-sekolah lanjutan yang menggunakan bahasa Albania dan memberhentikan tidak kurang dari 6.000 guru etnik Albania. Tentara Serbia juga menyerbu Kosovo dan membunuh penduduk sipil dan membumihanguskan desa-desa di sana. Dan pada puncaknya dibentuk dan disahkannya amandemen undang-undang dasar republik Serbia yang menyatakan bahwa otonomi Kosovo di bawah pengawasan pemerintah republik Serbia.
            Ketidak setujuan etnis Albania terhadap undang-undang tersebut menimbulkan aksi agresif Slobodan Milosovic untuk mengusir etnis Albania dari Kosovo. Terjadi pembantaian etnis Albania di bawah komando Slobodan Milosovic sehingga akhirnya mendapatkan aksi protes dari Amerika Serikat dan NATO. Namun aksi protes tersebut tidak digubris oleh Slobodan Milosovic sehingga memaksa Amerika Serikat dan NATO untuk melakukan invasi ke Serbia, dengan tujuan awal untuk menyelamatkan etnis Albania dan Kosovo dari pembantaian lebih lanjut tentara-tentara Serbia.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan apakah intervensi kemanusiaan perlu dilaksanakan di Kosovo? Jawabannya adalah ya. Intervensi kemanusiaan perlu dilakukan di Kosovo karena dapat dikatakan di Kosovo telah terjadi pelanggaran HAM berat dimana terdapat usaha pemusnahan etnis Serbia yang secara tidak langsung dikomandoi oleh Slobodan Milosovic. Hal tersebut ditandai dengan banyak berjatuhannya korban jiwa dari etnis Albania itu sendiri.

Aktor Intervensi Kemanusiaan
            Konflik yang terjadi di Kosovo menjadi perhatian internasional terkait dengan banyaknya korban jiwa yang ditimbulkan. Masyarakat internasional tidak bisa tinggal diam melihat penggaran HAM yang terjadi secara terang-terangan dan sistematis. PBB juga mengerahkan pasukan perdamaian ke wilayah Yugoslavia untuk meredam konflik. Pengerahan pasukan ini merupakan pengerahan pasukan terbesar dan terlama sepanjang penugasan dan misi perdamaian dan keamanan dunia. Intervensi kemanusiaan di Kosovo tidak serta merta mudah untuk dilaksanakan. Melihat besarnya jumlah korban yang menderita dan meninggal dunia serta ketidakmampuan suatu negara untuk bertanggung jawab menangani dan memulihkan segala permasalahan yang ada membuat dunia internasional harus berfikir kembali untuk melibatkan diri serta campur tangan membantu menstabilkan keadaan.
            Amerika Serikat yang mengaku sebagai polisi dunia menawarkan solusi untuk mengupayakan perdamaian melalui bentuk persetujuan konsep perdamaian yang dibawa oleh duta perdamaian AS, Richard Hoolbroke dengan tujuan membujuk presiden Yugoslavia, Slobodan Milosovic untuk menyetujui konsep perdamaian dengan etnik Albania di provinsi Kosovo, yang antara lain ditandai dengan pemberian otonomi penuh pada Kosovo dan kehadiran penjaga perdamaian Barat di propinsi ini. Namun ternyata solusi ini tidak direspon dengan baik oleh Slobodan Milosovic. Kegagalan misi perdamaian ini membuat keputusan penyerangan terhadap Serbia tanpa pertimbangan dan persetujuan dewan keamanan PBB. Intervensi dalam bentuk kekuatan bersenjata dan militer terus dilakukan AS dan NATO hingga Milosovic menyerah, bersedia menandatangani perjanjian dan Kosovo diberikan di bawah pengawasan internasional.
            Berdasarkan penjelasan sekilas di atas, aktor dari intervensi kemanusiaan ini adalah AS dan NATO dimana mereka menjadi pelaku intervensi kemanusiaan karena besarnya pengaruh, kepercayaan dan kekuasaannya dalam dunia internasional juga keberhasilannya menangani berbagai permasalahan dunia.

Penanganan Human Intervention di Kosovo
            Intervensi kemanusian haruslah dilakukan berdasarkan dengan prinsip-prinsip universal yaitu yang berpegang pada piagam PBB dimana tujuan dari piagam-piagam itu adalah melindungi hak asasi manusia dan menindak tegas pelanggarnya. Namun yang terjadi di Kosovo, intervensi kemanusiaan yang dilakukan Amerika Serikat dalam bentuk intervensi kemanusiaan tidak dengan pertimbangan dan persetujuan dewan keamanan PBB. Walaupun demikian, hasil akhir yang dicapai dalam intervensi ini cukup baik karena dapat menghentikan penghancuran suatu etnis melibatkan jalan militer hingga perundingan. Hal tersebut juga sesuai dengan yang dikemukakan Bjorn Games bahwa:
Humanitarian interventio involves the use of military force to protect innocent people within state from violance committed or condoned by its government.”
Selain itu, intervensi yang terjadi saat itu, apabila dapat dianalisa, juga sarat akan banyak kepentingan nasional negara anggota NATO seperti :
1.      Kepentingan politik
Memperluas pengaruh AS terhadap negara yang diintervensi serta secara tidak langsung menghentikan secara penuhperan Rusia sebagai penguasa di kawasan Eropa Timur. Bagi NATO sendiri, keterlibatan intervensi dapat dijadikan sebgaai cara untuk mempercepat dibentukya pasukan teras militer Eropa yang hanya bisa dibentuk dalam situasi damai.
2.      Kepentingan militer
Mulai dari cara untuk menghentikan laju produk-produk industri militer Balkan, dijadikan ajang penghancuran senjata, transaksi bisnis serta uji coba persenjataan.
3.      Kepentingan ekonomi
Keamana wilayah Balkan sangat berarti bagi Jerman karena dapat digunakan sebagai pelemparan hasil industri, sumber bahan baku, hingga dijadikan tempat pembuangan sampah-sampah nuklir.
Secara garis besar alasan Amerika Serikat dan NATO dalam intervensi kemanusiaan tersebut adalah ingin mendapatkan simpati dan berusaha membendung hegemoni Rusia yang cukup berpengaruh juga di kawasan Eropa Timur. 

      Konklusi: 
   Intervensi kemanusiaan perlu dilakukan di Kosovo karena dapat dikatakan di Kosovo telah terjadi pelanggaran HAM berat dimana terdapat usaha pemusnahan etnis Albania.Aktor dari intervensi kemanusiaan ini adalah AS dan NATO dimana mereka menjadi pelaku intervensi kemanusiaan karena besarnya pengaruh, kepercayaan dan kekuasaannya dalam dunia internasional juga keberhasilannya menangani berbagai permasalahan dunia. Penanganan intervensi kemanusiaan di Kosovo dalam bentuk kekuatan bersenjata dan militer tanpa pertimbangan dan persetujuan Dewan Keamanan PBB
 
Referensi : 
Gerald Chann, Pak K-Lee dan Lai-Ha Chan. 2011. China in Dafur: Humanitarian Rule-maker or Rule-taker. British International Studies Association.
Gomes, Bjorn. 2010. The Duty to Oppose Violance: Humanitarian Intervention as A Question for Political Philosophy. British International Studies Association.
Haryono, Indro Dwi. Intervensi Kemanusiaan dalam Konflik Kosovo.
Anonim. Dari Konflik Pasca Perang Dingin: Studi Kasus Yugoslavia. Laporan Penelitian FISIP UGM. Yogyakarta.
 
https://indronet.files.wordpress.com/2007/09/kosovo-2.pdf
https://saripedia.wordpress.com/tag/konflik-kosovo/
http://haryo-prasodjo.blogspot.com/2013/04/kepentingan-amerika-serikat-dalam.html
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/11/21/nfe3g5-belajar-dari-konflik-kosovoserbia
 
https://www.youtube.com/watch?v=_lhBO00k4pU

0 komentar:

Post a Comment