My Beloved Family

My Beloved Family
"The love of a family is life's greatest blessing" -anonim-

Tuesday, September 1

Ilmu dan Kehidupan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Ilmu dan kehidupan merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Semua manusia di muka bumi pasti secara langsung maupun tidak langsung mempelajari ilmu. Filsafat ilmu hadir sebagai slaah satu satu sarana pemikiran mempelajari ilmu. Di dalam mempelajari filsaat ilmu, terkandung berbagai makna dan cara untuk mencoba memahami ilmu itu sendiri lebih dalam. Tujuannya tidak lain adalah untuk dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan itu sendiri. Karena memang pada dasarnya, untuk mencapai suatu kehidupan yang baik dan benar, diperlukan suatu pedoman dan dasar, yaitu ilmu itu sendiri.
Manusia dikaruniai akal pikiran dan keinginan untuk selalu ingin mengetahui dan mencari kebenaran. Untuk itu manusia selalu berupaya menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahamannya dari berbagai segi kenyataan yang ingin dicari tahu kebenarannya.  Apabila manusia telah menemukan suatu kebenaran, hal tersebut dapat digunakan sebagai dasar yang akan membawa mereka untuk memperbaiki kehidupan. Jadi ilmu itu sendiri amatlah penting bagi kehidupan sehari-hari. lmu boleh diumpamakan pelita yang menerangi kegelapan hidup manusia. Kita haruslah sedar bahawa ilmu itu adalah sumber segala yang kita ada sekarang. Selain itu juga yang terpenting, ilmu dan kemahiran yang ada pada seseorang itu juga dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Melalui makalah ini, penulis akan mencoba membahas mengenai hubungan ilmu dan kehidupan, serta sikap dan pandangan masyarakat terhadap ilmu itu sendiri. Selain itu akan coba dibahas fungsi dan manfaat ilmu dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana aplikasinya.




1.2  Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dibut rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Ilmu
2. Sikap masyarakat terhadap ilmu
3. Fungsi ilmu dalam kehidupan sehari-hari


























BAB 1I
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu, Apa itu ilmu ?
Ketika kita mencoba mencari pengertian dari ilmu, terdapat berbagai macam dan pendapat mengena definisi ilmu itu sendiri. Pengertian ilmu menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1988) memiliki dua pengertian, yaitu :
1.        Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2.        lmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin, dan sebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu bathin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Sedangkan pengertian ilmu menurut beberapa ahli adalah :
1.         Menurut Nazir, Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil – dalil tertentu menurut kaidah – kaidah umum.
2.         Menurut Shapere, konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi.
3.         Menurut Schulz, Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial.
4.         Menurut Minto Rahayu, Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji
5.         Menurut Popper, Ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.
6.         Menurut Dr. H. M. Gade, Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia
7.         Menurut M. Izuddin Taufiq, Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.
8.         Menurut Thomas Khun, Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya.
9.         Menurut Dr. Maurice Bucaille, Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
10.     Menurut NS. Asmadi, Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah).
11.     Menurut Poespoprodjo, Pengertian Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris.
12.     Menurut Fancis Bacon, Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek pengetahuan.
13.     Menurut Charles Singer, Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge)
Dari semua pendapat dan definisi tentang Pengertian Ilmu di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Secara Etimologi, Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis
Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Menurut John G. Kemeny, Ilmu merupakan semua pengetahuan yang dikumpulkan dengan metode ilmiah. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa ilmu merupakan hasil/produk dari sebuah proses yang dibuat dengan menggunakan metode ilmiah sebagai suatu prosedur. Proses yang dilakukan untuk menghasilkan suatu ilmu bukan merupakan proses pengolahan semata tetapi merupakan suatu rangkaian aktivitas ilmiah/penelitian terhadap suatu hal yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dikenal dengan istilah ilmuan(scientist) yang bersifat rasional, kognitif dan teleologis (memiliki tujuan yang jelas).
Secara lengkap menurut The Liang Gie Definisi Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala – gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan (The Liang Gie, 130).
Suatu ilmu harus bersifat empiris (hasil dari panca indera/percobaan), sistematis (memeiliki keterkaitan yang teratur), objektif (bukan hasil prasangka), analitis dan verifikatif (bertujuan mencari kebenaran ilmiah). Ilmu memiliki pokok persoalan (objek) dan fokus perhatian. Sebagai contoh ilmu alam. Ilmu alam memiliki pokok persoalan terkait dengan alam dengan beberapa fokus perhatian seperti fisika, kimia, biologi, dll.
Ilmu berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan merupakan kumpulan fakta yang merupakan bahan dari suatu ilmu, sedangkan ilmu adalah suatu kegiatan penelitian terhadap suatu gejala ataupun kondisi pada suatu bidang dengan menggunakan berbagai prosedur, cara, alat dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan suatu kebenaran ilmiah yang bersifat empiris, sistematis, objektif, analisis dan verifikatif.
Jadi penulis dapat menyimpulkan Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, yang didapat dari rasa ingin tahu manusia akan kebenaran dengan menggunakan metode-metode tertentu.

2.2 Sikap Masyarakat Terhadap Ilmu
Manusia merupakan makhluk sosial dan hidup berdampingan dengan yang lainnya. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat membentuk dan mengembangkan dirinya sehingga dapat hidup secara lebih baik; lebih bijaksana dan lebih kritis. Dan kehidupan lebih baik merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh manusia dalam kehidupannya. Untuk mencapai hidup secara lebih baik manusia perlu untuk dibentuk atau diarahkan. Pembentukan manusia itu dapat melalui pendidikan atau ilmu yang mempengaruhi pengetahuan tentang diri dan dunianya, melalui kehidupan sosial atau polis, dan melalui agama. Di dalam kehidupan bermasyarakat, ilmu dipandang merupakan sesuatu hal yang penting, bahkan wajib dimiliki. Seseorang akan mendapatkan status sosial yang tinggi apabila ia memiliki ilmu yang tinggi pula, karena ilmu yang dimiliki dapat membantu meningkatkan taraf kehdupan manusia menjadi lebih baik.
Dewasa ini, ilmu dianggap sebagai hal yang kurang diprioritaskan, Semua orang sebenarnya tahu bahawa ilmu sangat penting dan dilihat dari segi agama, wajib untuk dicari. Tetapi masih ada negara yang mempunyai masyarakat dengan kadar buta huruf yang tinggi di kalangan penduduknya. Negara ini juga akan ketinggalan jauh jika dibandingkan dengan negara maju. Mereka tidak dapat membendung atau menyelesaikan masalah buta huruf kerana daya kesadaran masyarakat untuk  kepentingan mencari ilmu amatlah kurang dan lemah. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut, adalah kemiskinan. Namun kemiskinan bukanlah faktor tunggal yang menghambat berkurangnya antusias masyarakat di dalam ilmu itu sendiri. Faktor lainnya adalah argumentasi dan cara pandang maupun pemikiran masyarakat itu sendiri.
Seiring dengan meningkatnya globlisasi, pertumbuhan perekonomian, politik, dan pertumbuhan di segala bidang ikut meningkat. Hal tersebut mendorong masyarakat untuk melakukan segala macam usaha dan upaya bagaimana bertahan hidup dan melangsungkan kehidupannya. Ilmu tidak lagi dipandang sebagai satu-satunya dasar menjalankan kehidupan. Ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu secara akademis. Manusia dengan tingkat finansial rendah, dalam hal ini masyarakat kecil yang terjerat dengan kemiskinan, mulai mencari jalan lain dan dasar lain untuk menopang kehidupannya. Ilmu akademis bukan lagi menjadi hal yang wajib. Mereka akhirnya mencoba mencari ilmu yang lain yang bisa didapatkan dengan mudah, yaitu Kemahiran dan pengalaman. Di dalam situasi yang mendesak, manusia akan dapat mengeluarkan kemampuan maksimalnya, dan dari kebiasaan maka kemampuan dasar yang dimiliki akan semakin terasah. Hal tersebutla yag disebut kemahiran dan pengalaman. Kedua hal tersebut yang pada akhirnya dijadikan dasar baru pengganti ilmu akademik.
Sikap masyarakat tehadap ilmu, berubah dari masa ke masa ditinjai dari situasi yang dihadapi juga sudut pandang pribadi masyarakat itu sendiri. Bagi masyarakat yang secara sukses menjalankan kehidupannya, mendapatkan pekerjaa yang sesui dengan ilmu akademis yang telah diambilnya, maka masyarakat tersebut akan menganggap bahwa ilmu merupakan suatu hal yang penting di dalam kehidupannya. Tanpa ilmu, dia tidak akan memperoleh jalan menuju kesuksesan hidup. Ilmu dipandangnya sebagai suatu hal dasar yang wajib dimiliki untuk mendapatkan kehidupan yang baik. Sikap dia terhadap ilmu akan sangat membanggakan. Dia akan berusaha terus mencari ilmu setinggi-tingginya karena sangat berpengaruh bagi tingkat khualitas hidupnya yang lebih baik.
Namun bagi masyarakat yang lain, dimana masyarakat tersebut juga menganggap pencarian ilmu itu sebagai sesuatu yang penting, namun belum berhasil mengaplikasikannya maka anggapan masyarakat tersebut akan pentingnya ilmu, akan memudar dan mempengaruhi sikapnya dalam menilai ilmu itu sendiri. Sebagai contoh, seorang sarjana di bidang khusus, kemudian, dia memperoleh pekerjaan di bidang lain yang bertolak belakang dengan ilmu akademis yang telah dipelajarinya selama ini. Dia akan memandang ilmu bukan satu-satunya hal yang paling dasar dan mutlak dimiliki yang mempengaruhi kehidupannya.
Dua contoh di atas menunjukkan sikap masyarakt terhadap ilmu. Ilmu memang sampai kapanpun akan dianggap sebagai hal yang penting dan dasar untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, namun sikap masyarakt terhadap ilmu, sangat bergantung pada bagaimana situasi dan kondisi yang mereka hadapi, serta peranan padangan pribadi masyarakat terhadap ilmu. Pandangan tersebut biasanya dipengaruhi oleh bagaimana  segala bentuk ilmu yang telah dipelajari berpengaruh bagi pribadi kehidupan masyarakat itu sendiri.

2.3 Fungsi Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari
Fungsi ilmu dalam kehidupan memang sangat penting karena dengan ilmu maka hidup menjadi lebih mudah dan terarah. Lahirnya dan berkembangnya Ilmu telah banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia, terlebih lagi dengan makin intensnya penerapan Ilmu dalam bentuk teknologi yang telah menjadikan manusia lebih mampu memahami berbagai gejala serta mengatur kehidupan secara lebih efektif dan efisien. Hal itu berarti bahwa ilmu mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan manusia, dan ini tidak terlepas dari fungsi dan tujuan ilmu itu sendiri di dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu digunakan sebagai dasar dari manusia untuk mengatasi masalah dalam kehidupannya.
Pengetahuan termasuk dalam hal iini ilmu, pada dasarnya memiliki tiga landasan pengembangan, yaitu ontologis epistemologis dan aksiologis. Ontologis membahas tentang apa yang ingin diketahui atau dengan kata lain merupakan suatu pengkajian mengenai teori tentang ada. (ruang lingkup). Epistemologis membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Bagaimana batas dan ruang lingkup sebuah konsep mempertajam sesuatu. Aksiologis merupakan bagian dari kebunaan ilmu dan membahas tentang manfaat pengetahuan yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang diperolehnya.
Manfaat ilmu bagi manusia tidak terhitung jumlahnya.. Dari waktu ke waktu ilmu telah mengubah manusia dan peradabannya. Kehidupan manusia pun menjadi lebih dinamis dan berwarna. Dengan ilmu, manusia senantiasa: mencari tahu dan menelaah bagaimana cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya, manusia juga menemukan sesuatu untuk menjawab setiap keingintahuannya dan menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk senantiasa mengembangkan ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya. Selain itu berkat ilmu, manusia menjadi tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu. Selain itu juga dapat melakukan banyak hal di berbagai aspek kehidupan dan menjalani kehidupan dengan nyaman dan aman
Ditijau dari segi agama, orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya, mendapat seluruh kebaikan dan mendapat pahala yang tidak terputus.  Dalam kehidupan ini, kita tidak pernah lepas dari ujian dan permasalahan. Namun, hanya orang berilmu yang dapat menyelesaikan dengan baik. Bahkan, dengan ilmu tersebut tak jarang orang berilmu mengajarkannya kepada orang lain sehingga ia mendapatkan kebaikan yang banyak. Jadi fungsi ilmu memang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Dimanapun dan kapanpun serta bahkan pada situasi sekecil apapun, implikasi pemanfaatan ilmu akan terlihat secara nyata di dalam kehidupan kita. Segala ilmu kita manfaatkan dan kita aplikasikan untuk memperoleh kemudahan-kemudahan mengendalikan segalanya, termasuk mengendalikan alam. Kita harus tahu bahwa ilmu sebenarnya besifat netral, tidak mengenal baik dan buruk. Kita sebagai manusialah adalah penentunya.
Pemanfaatan ilmu di dalam kehidupan sehari-hari harus sesuai etika karena apabila tidak menggunakan etika maka ilmu tersbut akan berubah fungsinya menjadi penghasil bencana. Misalnya ilmu pengetahuan mengenai teknologi nulir yag digunakan untuk menyerang negara lain. Sehingga akhirnya banyak terjadi kerusakan ekologi dan sosial dan banyaknya koban yang ditimbulkan. Maka dari itu fungsi ilmu dalam kehidupan sehari-hari harus diaplikasikan sejalan dengan etika yang berlaku dalam masyarakat agar dicapai keinginan selaras dan dapat mengembangakan kehidupan pribadi dan masyarakt dengan baik.. Sesuai dengan salah satu pepatah Nelson Mandela yang berbunyi “knowledge and education is the most powerful weapon. We can use to change the world”. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dengan mempelajari dan memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya, kita dapat mengubah peradaban dunia menjadi lebih baik. Dan hal tersbut dapat dimulai dengan pemanfaatan fungsi ilmu itu sendiri di dalam kehidupan sehari-hari.



BAB III
ANALISIS DAN KESIMPULAN

Setelah pembahasan yang dijabarkan pada bab sebelumnya, kemudian pada bab ini penulis akan menjawab pertanyaan yang tertera dalam rumusan masalah. Hakikat pengertian ilmu itu sendiri adalah, ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang bersumber dari keingintahuan manusia sebagai usahanya untuk mencari kebenaran, yang disusun secara sistematis dengan menggunakan metode-metode tertentu dimana pada akhirnya, hasil yang diperoleh dikelompokkan dalam masing-masing bidang keilmuan dan berfungsi untuk digunakan manusia sebagai pedoman dan dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah dan rintangan dalam hidupnya agar lebih baik dan selaras.
Sikap masyarakat terhadap ilmu  bergantung pada bagaimana ilmu berimplikasi dan berpengaruh terhadap kehidupan pribadi masyarakat itu sendiri. Apabila di dalam kehidupan, ilmu bermanfaat secara totalitas dan selaras, dalam hal ini, ilmu akademis yang diambil atau dipelajari diperoleh manfaatnya secara langsung dalam bentuk penyelesaian masalah ataupun ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam pekerjaan yang dijalani, maka ilmu akan dipandang sebagai sesuatu yang menjadi patokan dan wajib dipelajari sehingga berimplikasi langsung pada sikap masyarakat untuk menghargai ilmu itu sendiri dan berlomba-lomba untuk terus mencari dan meningkatkan keilmuannya.
Sedangkan sebaliknya, bagi masyarkat dimana di dalam kehidupannya, fungsi ilmu sebagai dasar tergantikan oleh pengalaman maupun keahlian, dimana juga oleh beberapa masyarakat yang terkena kemiskinan atau faktor lain yang menghambat diperolehnya ilmu secara maksimal, maka ilmu akan dipandang hanya sebagai pelengkap dan bukan sebagai suatu hal yang krusial yang harus ada pada tiap individu. Dampaknya terhadap sikap masyarakat adalah keingintahuan dan daya juang masyarakat akan kebenaran menjadi melemah, selain itu masyarakat tidak lagi berlomba-lomba mencari ilmu namun mencoba mencari jalan lain bagaimana melangsungkan kehidupannya secara baik walau tanpa ilmu akademik. Namun pemikiran tersebut hanya sebuah pemikiran sekilas karena pengalaman dan keahlian juga dapat dinilai sebagai bagian dari ilmu. Jadi pada dasarnya, sikap masyarakat terhadap ilmu adalah sangat membutuhkan dan ilmu tetap dianggap sebagai sesuatu yang penting bagaimanapun bentuk ilmu itu sendiri.
Fungsi ilmu dalam kehidupan sehari-hari sudah terbukti sangat penting dan tidak terbatas jumlahnya. Ilmu membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik karena dengan ilmu, manusia mampu mengatasi berbagai macam kesulitan dan hambatan, bahkan menguasai segalanya, termasuk alam. Ilmu mampu mengubah peradaban manusia dari masa ke masa, dari peradaban sulit menjadi peradaban yang lebih baik dan canggih dengan perkembagan teknologoi. Perkembangan teknologi merupakan hasil dari implikasi keingintahuan manusia untuk terus berlomba-lomba meninggikan keilmuannya dan mengembangkan ilmu yang telah ada. Perkembangan ilmu yang baik juga harus didasari dengan etika yang baik agar ilmu yang diaplikasikan dapat bermanfaat dengan baik. Dengan begitu,  ilmu dan kehidupan sangat erat kaitannya satu sama lain. Untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, diperlukan ilmu dan pengembangannya. Dan studi mengenai pemahaman ilmu lebih dalam, salah satunya dapat dipelajari melalui filsafat ilmu.
 
DAFTAR PUSTAKA :
Bagus, Lorenz, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia, 2002).
Bakker, J. W. M., Filsafat Kebudayaan (sebuah pengantar), cet. ke-12 (Yogyakarta: Kanisius, 2004).
Montolalu, John, Filsafat Budaya (Catatan Kuliah Untuk Mahasiswa), (Pineleng: STF-SP, 2007).
Montolalu, John, Filsafat Ilmu (Catatan Kuliah Untuk Mahasiswa), (Pineleng: STF-SP, 2007).
Sumartana, Th., Ecce Homo, (Jakarta: Aurora, 1994)
Magnis-Suseno, Franz, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, (Yogyakarta: Kanisius, 1992).

Online referensi : diakses pada tanggal 25 Oktober 2014
http://www.ilmusipil.com/fungsi-ilmu-dalam-kehidupan

Lampiran

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Airlangga
Surabaya
----------------------------------------------------------------------------------------------------UJIAN TENGAH SEMESTER
FILSAFAT ILMU PHS601
Semester Gasal 2014/2015
Take Home Exam, Tugas Individu
PJMK : Prof.Dr. L Dyson P, Drs., M.A.

1.     Buatlah makalah mengenai :
a.     Apa itu Ilmu.
b.     Sikap masyarakat terhadap Ilmu.
c.     Fungsi Ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

2.     Perhatikan teknik menulis ilmiah




Tugas di kumpulkan pada tanggal 27 Oktober 2014



0 komentar:

Post a Comment