My Beloved Family

My Beloved Family
"The love of a family is life's greatest blessing" -anonim-

Friday, July 31

Konsumsi, Konsumerisme dan Kapitalisme : Studi Kasus Konsumerisme Rusia




Mata Kuliah    : DARI INTERNASIONALISME KE GLOBALISASI ISU DAN 
                          STRATEGI  
Tanggal           : 17 Desember 2014   

            Konsumerisme merupakan suatu idiologi dimana menjadikan suatu personal untuk menjalankan proses konsumsi atau membeli kepemilikan material secara berlebihan dengan tujuan pemuasaan kebutuhan dan kebahagiaan personal. Konsumerisme menawarkan kepuasan ego bagi mereka yang dapat memenuhi kemewahan dan rasa frustasi bagi mereka yang tidak dapat memenuhinya. Mereka yang merasa frustasi adalah mereka yang belum siap menerima perubahan-perubahan yang terjadi sehingga timbul goncangan dalam kehidupan sosial budaya sehingga menyebabkan seorang individu menjadi tertinggal. Di era globalisasi, peningkatan media informasi semakin meluas dimana arus informasi dan komunikasi dapat dengan mudah dijangkau. Konsumerisme tidak lepas dari media sebagai sarana untuk membangkitkan dan memicu keinginan konsumen untuk membeli suatu barang melalui iklan sebagai praktek ekonomi sekaligus praktek representasi. Selain itu, kemudahan akses media menjadikan masyarakat lebih mudah dalam memperoleh barang kebutuhannya karena terfasilitasi dengan baik tanpa terbatasi ruang dan waktu sejalan dengan bertumbuhnya arus globalisasi.
            Adanya konsumerisme menyebabkan timbulnya sistem sosial tertentu sehingga muncul suatu jarak antar masyarakat yang menggambarkan status sosial diantara mereka. Keingian untuk mendapatkan status sosial yang tinggi menjadikan masyarakat berlomba-lomba meningkatkan sifat konsumerismenya. Hal tersebut akhirnya dimanfatkan korporasi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya melalui pemenuhan konsumerisme. Konsumerisme menguntukan para pemilik modal dan memanfaatkan masyarakat yang menjadi obyek. Rusia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumerisme tinggi dimana konsumerisme mulai berkembang pasca runtuhnya soviet yaitu ketika pasar bebas, yang merupakan praktek dari kapitalisme global, berlaku. Budaya konsumerisme merupakan merupakan jantung dari kapitalisme. Kapitalisme global mulai berkembang pesat, segera setelah perang dingin yang berakhir pada tahun 1980-an.menjadi latar belakang sekaligus pemicu konsumerisme. Di dalam tulisan ini, akan dijelaskan bagaimanakah persoalan konsumsi, konsumerisme di Rusia menjadi persoalan internasional searah dengan berjalannya kapitalisme global?

Peningkatan Ekonomi dan Konsumerisme
            Rusia merupakan negara dengan pasar ekonomi yang dinamis karena didukung oleh pendapatan yang meningkat dan perekonomian yang cukup stabil. Menurut survey, rata-rata penghasilan masyarakat Rusia sebesar US$700 – US$1500. Pada kurun waktu 2002 - 2003, pemasukan meningkat hingga 8 - 9% per tahun karena nilai tukar Rubel yang kembali pulih setelah krisis ekonomi yang menimpa Rusia pada tahun 1998. Membaiknya kondisi ekonomi Rusia dan tingginya pemasukan bersih masyarakat Rusia, kedua hal itu pada akhirnya menuntun masyarakat Rusia pada gaya hidup konsumerisme.
Pada tahun 2002, tercatat bahwa 12 – 15% masyarakat Rusia adalah kelas menengah dimana mereka menghabiskan $260 - $275 miliar untuk kebutuhan barang dan jasa. Mengkonsumsi barang dan jasa bagi masyarakat Rusia tidak hanya sekedar meningkatkan nilai guna dari barang atau jasa yang mereka bei tersebut namun juga menjadikan kegiatan membeli sebagai kegiatan yang lebih penting. Angka pertumbuhan pembelanjaan barang dan jasa oleh konsumen Rusia paling tinggi dibandingkan negara Eropa lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah.


            Sumber : PBN, dikutip dari skripsi Anggita Puji Nayantaka, UI

Vladimir Putin sebagai presiden Rusia ikut berperan dalam mengembangkan dan membangkitkan perekonomian Rusia yang sempat terpuruk. Pada awal masa jabatannya di tahun 2000, Putin menerapkan kebijakan seperti restrukturisasi (memaksimalkan kinerja perusahaan) dan renasionalisasi. Dengan budget awal sebesar 797.2 miliar Rubel atau setara dengan $24 miliar mampu membuat keadaan perekonomian Rusia mulai stabil. Disamping itu di waktu yang sama, pada tahun 2004, harga pasar mengalami penurunan pada titik terendah yaitu sebesar 10.9% sehingga menyebabkan kemampuan masayarakat Rusia untuk mengkonsumsi barang dan jasa meningkat.
Kebijakan lain juga diterapkan dengan menaikkan upah minimum dan upah pokok masyarakat Rusia sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Selain itu, pemerintah Rusia juga menerapkan pajak yang relatif kecil yaitu sebesar 13%. Dengan keadaan perekonomian stabil seperti ini, timbul kepercayaan masayarakat rusia terhadap perekonomian Rusia itu sendiri sehingga masyarakat tidak lagi berpikir panjang untuk membelanjakan pendapatannya karena fluktuatif harga pasar yang stabil seiring dengan stabilnya perekonomian. Sehingga dapat dikatakan kestabilan dan penigkatan perekonomian di Rusia, menjadikan masyarakat Rusia sebagai konsumen tinggi hingga timbul gaya hidup konsumerisme.
           
Konsumerisme di Rusia dan Perkembangannya
            Pada masa Uni Soviet, paham komunis dan sosialis sangat melekat. Pengawasan pemerintah Rusia dalam segala bentuk aspek kegiatan menyebabkan keterbatasan masayarakat Rusia dalam berekspresi, salah satunya dalam kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi komando yang dijalankan pemerintah tersebut membuat budaya konsumerisme mati karena dianggap sebagai unsur kapitalisme ekonomi barat. Kolhoz didirikan sebagai badan pemerintah yang memiliki hak penuh dalam memonooli perdagangan dan kegiatan ekonomi masyarakat. Akibatnya, barang yang bisa dikonsumsi dan supplai kebutuhan hidup terbatas. Selain itu pemerintah juga membentuk badan pemerintah Tockomcman, yaitu lembaga negara penentu harga yang tugasya mengatur dan menentukan harga-harga di pasaran. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat Soviet tidak dapat membeli barang sesuka hati dikarenakan tingginya pajak, pengendalian harga dan kontrol sosial dari pemerintah.
Setelah Soviet runtuh, sistem perekonomian komando oleh Kolhoz dan Tockomcman ini juga mengalami keruntuhan sehingga sempat terjadi kelangkaan barang-barang konsumsi. Barang-barang konsumsi banyak yang terhenti dan terbuang sehingga pada akhirnya, pemenuhan kebutuhan didominasi oleh pasar gelap dengan cara barter. Rusia mengalami penurunan Produk Domestk Bruto (PDB) hingga hampir 50% tetapi di tahun 1999 hingga 2000 Rusia mengalami perbaikan ekonomi seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya. Keadaan perekonomian yang meningkat tersebut menimbulkan kestabilan harga pasar dan peningkatan upah. Dari sanalah timbul hasrat dan keinginan masyarakat Rusia untuk membelanjakan anggaran pendapatannya hingga akhirnya mengarah pada kosumerisme.
Konsmerisme di Rusia sudah dimulai sejak tahun 1701 ketika Peter Agung mengumumkan bahwa para bangsawan harus menggunakan pakaian bernuansa barat sebagai weseternisasi karena barat dianggap sebagai bangsa yang lebih maju. Hal tersebut menimbulkan lonjakan keinginan masayarakat Rusia untuk menggunakan pakaian bernuansa barat tersebut demi meningkatkan status sosialnya agar terlihat seperti bangsawan. Ketertarikan tersebut merambat tidak hanya dalam seni berpakaian namun juga ke arah aspek yang lainnya seperti budaya dan furnitur. Perilaku masyrakat Rusia ini pada akhirnya menarik korporasi asing, salah satunya dari Perancis untuk berinvestasi dan membuka toko serta melakukan perdagangan di Rusia dengan mengutamakan keinginan customer Rusia yang menginginkan produk bernuansa barat. Pada masa ini Rusia telah membuka diri pada budaya barat sehingga terbentuk masyarakat yang bangga dan berlomba-lomba akan penggunaan produk bernuansa barat yang pada akhirnya memunculkan budaya konsumerisme.

Konsumerisme dan Kapitalisme Global
             Konsumsi yang dilakukan masyarakat Rusia tidak hanya dilakukan sebagai suatu tolak ukur keadaan ekonomi bangsa Rusia tetapi juga sebagai tolak ukur dari identitas masyarakat dan konsep diri. Berbagai media iklan yang timbul sesuai dengan banyaknyanya ragam komoditi yang ditawarkan menjadikan masyarakat Rusia memiliki pilihan terhadap komoditi dan juga terhadap stereotipe identitasnya. Dimana masyarakat Rusia memiliki keleluasaan memilih identitas melalui komoditi yang dikonsumsi. Sebagai contoh pada salah satu iklan produk Louis Vuitton dari Perancis. Di dalam iklan tersebut menampilkan mantan presiden Rusia Mikhael Gorbachev yang sedang duduk bersebelahan dengan tas Louis Vuitton miliknya. Dari iklan ini dapat menimbulkan persepsi masyarakat Rusia bahwa produk asing Louis Vuitton, telah digunakan mantan presiden yang membawa perubahan Rusia. Secara tidak langsung dapat dikatakan, Louis Vuitton sebagai produk asing dari Perancis adalah produk yang pantas digunakan orang-orang yang menginginkan perubahan dan pola pikir yang dinamis. Di era globalisasi, produk-produk asing mulai mendominasi pasar Rusia sehingga investasi asing pun juga ikut meningkat.
Munculnya korporasi dan perusahaan multinasional tersebut merupakan bentuk nyata hadirnya kapitalisme global. Tercatat bahwa investasi asing di Rusia mencapai 60,3 milyar dolar pada tahun 2007 sehingga membuat pasar Rusia dipenuhi produk-produk asing yang omset penjualannya meningkat pesat. Dengan bertambahnya produk yang masuk ditambah dengan hadirnya iklan yang merepresentasikan identitas asing beridiologi barat yang memang diinginkan masyarakat Rusia sebagai identita diri, sehingga membuat keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang kian bertambah. Gaya hidup konsumerisme tebukti muncul di Rusia. Sebagai contoh yang terjadi di kota Moskow sebagai ibukota Rusia. Menurut survey dari PBN consumer good spending atau rata-rata perbelanjaan barang konsumsi oleh masyarakat moskow adalah sebesar 85% dan 50% didominasi oleh food and baverange dan 11% didominasi oleh fashion and clothing.

Kesimpulan
            Globalisasi mendorong perkembangan media sebagai sarana penyampaian informasi terkait tujuan meningkatkan hasrat atau keingan masyarakat untuk mengonsumsi barang atau jasa. Dengan adanya globalisasi juga menjadikan media sebagai fasilitas dalam memenuhi kebutuhan menjadi lebih mudah dimana dengan adanya globalisasi, kemudahan memperoleh barang tidak terbatas ruang dan waktu. Adanya keinginan yang berlebih dan kemudahan memperoleh barang menjadikan tingkat konsumsi masyarakat semakin meningkat hingga tercapai gaya hidup konsumerisme. Proses Globalisasi juga mengubah perilaku manusia dan memberi dampak terhadap pembentukan generasi dimana status sosial menjadi tolak ukur dan identitas diri. Di Rusia, peningkatan dan perekonomian yang stabil mendorong semakin meningkatnya konsumerisme. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan kapitalisme dimana pada akhirnya timbul berbagai korporasi asing dan perusahaan multinasional di Rusia sebagai bentuk nyata hadirnya kapitalisme global yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarya melalui pemenuhan kebutuhan para konsumerisme.
 
Referensi : 
Amitai Etzioni. 2004. The Post Affluent Society. Review of Social Economy, Vol Lxii, No. 3, September 2004.

Atmadja, Anantawikrama Tungga dan Nengah Bawa Atmadja. 2010. Shopping Mall: “Sekolah” Membentuk Manusia Berideologi Konsumerisme. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha, Jln. Udayana Singaraja.

Hamoraon, Haroni Doli. 2004. Analisis Kausalitas dan Konsumsi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Tesis Program Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara Medan.

Migone, Andrea. 2004. Hedonistic Consumerism: from Want-Satisfaction to Whim-Satisfaction. GCPE Working Paper 04-05. Department of Political Science, Simon Fraser University.

Matthias Zick Varul. Towards a consumerist critique of capitalism: A
socialist defence of consumer culture. Ephemera: Theory and Politics in Organization. Volume 13(2): 293-315.

Nayantaka, Anggita Panji. Konsumerisme di Moskow. Skripsi Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Indonesia.

Necalsurmer, Peter B. The Impact of Consumer Trends on Busines in Russia. The PBN Company



http://www.worldcrunch.com/culture-society/the-psychology-behind-russia-039-s-runaway-consumerism/consumer-spending-brand-names-luxury-status-economy/c3s13747/#.VJDHmIamHIU
https://www.docstoc.com/pass?docId=14553451&download=1
http://amadanwar.blogspot.com/2012/12/sistem-kapitalisme-global.html
 

0 komentar:

Post a Comment